143

Geya membuka amplop tanpa stamp di depannya seperti yang disarankan Bang Atma. Dengan ragu dia membuka lipatan kertas itu lalu membacanya. Matanya membulat sempurna saat membaca surat itu, surat pernyataan.

“Ini….” Gadis itu menggantungkan ucapannya saat membaca surat pernyataan itu sampai akhir. Dia tidak dapat menahan keterkejutannya, ini benar-benar diluar dugaannya.

Buru-buru dia membuka amplop terakhir yang terdapat stamp kampus. Pikirannya sudah melayang entah ke mana, dia merasa takut jika isi amplop itu adalah surat teguran dari kampus.

Gadis cantik itu memantapkan niatnya dan segera membuka amplop itu. Kali ini berisi surat teguran, tapi bukan surat teguran dari kampus seperti bayangannya.

Dia tertawa saat membaca surat itu, terlebih saat membaca nama seseorang yang tertera di sana. “Dasar orang aneh, buat panik aja,” gumamnya sambil tersenyum salah tingkah.