83
“Halo Rasya.”
Rasya menutup pintu lokernya dengan kasar kemudian menatap tajam sosok yang baru saja menyapanya. Itu Jihan.
“Tatapannya tajam banget, sih. Jadi takut deh,” ledek Jihan diakhiri tawa renyah. Dia melipat kedua tangannya di depan dada. “Gua penasaran deh kenapa lo mau temenan sama Kayla. Apa bagusnya dia, sih?”
Rasya memutar matanya malas lalu berbalik dan berjalan meninggalkan ruang loker.
“Atau lo temenan sama Kayla cuman karena tugasnya?” tebak Jihan.
Rasya sontak berbalik dan kembali menatap tajam Jihan yang tersenyum miring dibelakangnya.
Jihan pura-pura menutup mulutnya seolah terkejut. “Oh! Bener ternyata.”
Rasya menghela napas kemudian berjalan mendekat ke arah Jihan. “Tutup mulut lo atau gua buat pita suara lo gak berfungsi lagi selamanya,” ancamnya dengan suara rendah.
Rasya menarik sudut bibirnya membentuk senyuman manis kemudian menepuk bahu Jihan. “Jangan lupa balik ke kelas karena sebentar lagi bel.”
Rasya berbalik dan berjalan pergi sambil melambaikan tangannya pada Jihan yang berdiri kaku di sana. Perubahan kepribadian Rasya menakutinya.